Cara Mengatasi Anak Step karena demam. Kesehatan anak bagi orang tua sangat lah berarti dan sangat berharga apalagi ketika si anak sakit orang tua pasti ikut sakit terutama pada anak kecil,yang sulit berkounikasi dengan orang tua oleh sebab itu perlu penaganan khusus dan perhatian yang ekstra dari orang tua. karena keterbatasn pengetahuan dan minimnya informasi terkadang jadi bingung dan kemana kita harus bertanya.Nah sekarang anda tidak harus bingung karena kami menyediakan sputar kesehatan bagi anak yang mengalami demam tinggi dan mengakibatkan step di sertai kejang dan untuk itu kenali dulu gejala panas si kecil.
Hal ini juga bisa dipicu oleh berbagai kondisi/penyakit, seperti
step demam, kejang, dehidrasi dan gangguan elektrolit – akibat diare
atau muntah-muntah, infeksi susunan saraf pusat, tumor susunan saraf
pusat, hingga cedera kepala. Masalah kejang pada anak menjadi berbahaya
karena tanda-tanda yang ditunjukkannya seringkali samar, dan si anak
tidak dapat mengkomunikasikan keadaannya sendiri. Oleh karena itu, para
orang tua sebaiknya mengenali tanda-tandanya.
Apa saja tanda-tanda step pada anak? Step pada anak muncul secara mendadak, gerakannya tidak dapat dikontrol, tidak berhenti bila dipegang, dapat muncul saat tidur, serta dapat disertai penurunan kesadaran. Secara fisik, anak yang Step biasanya akan kaku atau kelojotan, atau bisa juga disertai wajah yang membiru atau pucat, kedutan pada wajah, hingga perubahan perilaku seperti mengamuk atau tertawa tanpa sebab berikut ini bisa anda lakukan di rumah sebelum tindakan medis.
Cara Mengatasi Step Karena Demam
Berikut beberapa penjelasan tentang kejang dan demam pada anak: . Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36-37 C. Si kecil dinyatakan demam bila temperatur tubuhnya yang diukur melalui mulut/telinga menunjukkan angka 37,8 C; melalui rektum 38 C, dan 37,2 C melalui ketiak.Sebelum semakin tinggi, segera beri obat penurun panas. .
Orang tua jangan begitu gampang mengatakan seorang anak demam atau tidak hanya dengan menempelkan punggung tangannya di dahi anak. Cara ini jelas tidak akurat karena amat dipengaruhi oleh kepekaan dan suhu badan orang tua sendiri.
Termometer air raksa diyakini merupakan cara yang paling tepat untuk mengukur suhu tubuh. Pengukuran suhu tubuh akan lebih akurat bila termometer tersebut ditempatkan di rongga mulut atau rektum/anus dibanding ketiak.
Saat menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin cobalah bersikap tenang. Sikap panik hanya akan membuat kita tak tahu harus berbuat apa yang mungkin saja akan membuat penderitaan anak tambah parah.
Jangan gunakan alkohol atau air dingin untuk menurunkan suhu tubuh anak yang sedang demam. Penggunaan alkohol amat berpeluang menyebabkan iritasi pada mata dan intoksikasi/keracunan.
Lebih aman gunakan kompres air biasa yang diletakkan di dahi, ketiak, dan lipatan paha. Kompres ini bertujuan menurunkan suhu di permukaan tubuh. Turunnya suhu ini diharapkan terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang drastis justru tidak disarankan.
Jangan coba-coba memberikan aspirin atau jenis obat lainnya yang mengandung salisilat karena diduga dapat memicu sindroma Reye, sejenis penyakit yang tergolong langka dan mempengaruhi kerja lever, darah, dan otak.
Setelah anak benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum dan makan makanan berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bisa berupa jus, susu, teh, dan minuman lainnya. Dengan demikian, cairan tubuh yang menguap akibat suhu tinggi bisa cepat tergantikan.
Jangan selimuti si kecil dengan selimut tebal. Selimut dan pakaian tebal dan tertutup justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan. Pakaian ketat atau yang mengikat terlalu kencang sebaiknya ditanggalkan saja.
YANG BISA DILAKUKAN ORANG TUA
1. Segera beri obat penurun panas begitu suhu tubuh anak melewati angka 37,5 C. Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil).
2. Jangan kompres dengan air dingin, karena dapat menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di otak antara suhu panas tubuh si kecil dengan kompres dingin tadi. Agar si kecil tidak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada dekat anak. .
3.Tak perlu menahan mulut si kecil agar tetap terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara giginya.
4.Miringkan posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasannya. Jangan memberi minuman/makanan segera setelah berhenti kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua semoga sehat dan sejahtera selalu salam sukses.